Baliwood Media Press Release
PRESS RELEASE BALIWOOD LAND AGREEMENT Pencanangan Desa Film Internasional berbasis Budaya Lokal sebagai Desa Wisata (ikon) Dunia dan Zona Global Industri Konten Digital Senin 26 Maret 2018 bertepat diruang pertemuan Kantor Perbekel Desa Abiansemal Dauh Yeuh Cani, Badung, I Wayan Sutama S.S.,S.Sn. selaku Perbekel melaksanakan penandatanganan initial Agreement Baliwood Land, dengan Dr.(Hon).R. Arvin I. Miracelova, S.E., Dipl.(Arts), CAPM, CMP., selaku CEO PT. Bali Independen Global Media (BIG M) & Konsorsium dunia Baliwood Project Development terkait rencana pembangunan BALIWOOD LAND di Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani , Badung , Bali dan Pencanangan Desa Film Internasional berbasis Budaya Lokal sebagai Desa Wisata (ikon) Dunia dan Zona Global Industri Konten Digital. Baliwood Land hadir seiring pertumbuhan pesat digital media dunia tanpa batas dan perkembangan industri kontennya, dimana Baliwood akan menjadi pusat dunia untuk hal tersebut. Baliwood Land memiliki tiga zona visitors utama yakni zona turis dunia , zona produksi global, dan zona pusat belajar international students. Dibawah naungan BIG M dan konsorsium globalnya, BALIWOOD LAND merupakan trademark register internasional yang sudah membangun secara langsung marketplace dunia selama beberapa terakhir di pelosok dunia. CEO konsorsium dunia Baliwood , Arvin Miracelova mengungkapkan bahwa tujuan utama didirikannya BALIWOOD LAND ini salah satunya adalah juga untuk menggenjot pariwisata Bali-Indonesia untuk lebih bersaing dengan Singapura, Malaysia dan Thailand yang mana sudah hampir 100 jt total turis asing di semua negara tersebut. Sehingga dibutuhkan suatu Tematik tourism yang kuat , yakni activity based tourism dimana turis selaku subject , salah satunya adalah opsi Desa Wisata Dunia BALIWOOD LAND . Dan sekaligus mendukung industri kreatif bidang film dan konten digital di Bali yang selama ini belum cukup berkembang, karena di sisi lain BALIWOOD LAND telah membangun integrasi global marketplace industry. Sementara itu Perbekel Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani , Badung, Bali, Bapak I Wayan Sutama menyampaikan bahwa desanya adalah tempat yang sangat pas untuk pengembangan BALIWOOD LAND kedepan, selain karena sudah melakukan banyak hal pemberdayaan komunitas selama ini , desa ini juga memiliki berbagai spot yang sangat menonjolkan keindahan alam yang tentunya masih sangat asri berkelas dunia dan masih jarang di jama oleh para pelancong. Dan di sisi lain pembangunan ekosistem non fisik khususnya sumber daya manusia desa film juga memiliki potensi besar. Sehingga menjadi sebuah desa pemberdayaan skala global antara lain merubah salon lokal menjadi salon make up character film, industri lokal menjadi workshop property film, sanggar lokal menjadi sanggar film internasional, rumah penduduk sebagai film community cottage berjaring, dan berbagai bentuk pemberdayaan lainnya. Sehingga nantinya desa terkait akan disulap sedemikian rupa menjadi sebuah Desa Film Internasional berbasis budaya lokal sebagai sebuah Desa Wisata (ikon) Dunia dan sekaligus sebagai Zona Global Industri Konten Digital Cultural , salah satunya adalah juga dengan upaya membangun World College Film berbasis budaya di desa, mentransformasi jaringan sanggar yang sudah ada di desa menjadi sanggar studio film belajar yakni sanggar lab soundtrack musik tradisional, sanggar coreo film tari tradisional, sanggar kostum costume film kostum tradisional, hingga sanggar property film craft lokal. April 2018 kami akan memulai tahap pembangunan awal antara lain sanggar film warga, world film cultural college, jejaring cottage warga, zona imajinasi co project world indie filmmaker, studio alam tourism film adventurez, studio alam produksi global, cinema panorama nusantara dan masih banyak lagi fasilitas dengan target Oktober 2018 BALIWOOD LAND sudah dapat diresmikan sebagai tahap penopang industry menuju zona industry global 2019 di lokasi yang sama. Sebagai sebuah desa produksi global dengan mengubahnya menjadi sebuah kampung film otomatis tentunya juga menjadi pengembangan ekosistem non fisik setempat (SDM Lokal). Dengan visi Baliwood Land menjadikan Desa Wisata dunia dan ikon global dengan tematik unik serta berbeda , maka akan terbentuk : Desa Tourism Dunia , Desa Edukasi Internasional ,Desa Pemberdayaan , Desa Komunitas Global , Desa Ekonomi Kreatif , Desa Produksi (konten) Global , dan Desa Pusat Knowledge Global. Dalam acara MoU turut hadir Direktur Baliwoodchannels.com & Baliwood Global Production, Indah Miracelova, serta DR.Ari Siswanto ahli tata wilayah, dan seluruh stakeholders daerah, sedangkan dalam kata sambutan MoU, Perbekel, I Wayan Sutama sangat menyambut baik BALIWOOD LAND ini dan menekankan bahwa warga Desa sudah siap menjadi desa wisata dunia, desa film ikon dunia berbasis budaya. Dengan adanya BALIWOOD LAND ini diharapkan bisa menjadi salah satu magnet untuk manarik turis-turis asing baik untuk memproduksi konten , belajar film berbasis budaya ataupun sekedar liburan. Baliwood memiliki motto “Dari Bali untuk Indonesia, dipersembahkan untuk Dunia” diharapkan Baliwood Land dapat menjadikan Desa Abiansemal Dauh Yeuh Cani sebagai salah satu ikon global dari Bali. |
|
buletindigitalbaliwoodland_edisi1sept2018__1_.pdf | |
File Size: | 8947 kb |
File Type: |
|
|
|